Sehubungan dengan Hari Anti-Pemalsuan Sedunia kemarin, kami telah memutuskan untuk membagi beberapa dampak berbahaya dari barang palsu. Banyak orang tidak menyadari bahwa ada lebih banyak dampak negatif daripada dampak positif.
Kami sudah mendengar banyak kasus rumah yang terbakar dan sebagian besar kasus disebabkan oleh hubungan pendek (korsleting). Korsleting terjadi ketika dua atau lebih kabel yang tidak seharusnya berhubungan satu sama lain. Ini bisa mudah terjadi ketika peralatan listrik yang kita gunakan adalah palsu atau tanpa persetujuan standar dari Lembaga Pemerintah.
Wabah coronavirus 2019 (COVID-19) mengakibatkan sejumlah barang menjadi langka dan mahal. Seperti masker, cairan disinfektan, dan pembersih tangan (hand sanitizer). Masyarakat harus berwaspada peredaran barang palsu di tengah permintaan yang semakin tinggi saat ini.
Dalam Revolusi Industri 4.0 ini, powerbank telah menjadi salah satu barang esensiil kami dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah sumber daya yang praktis memudahkan kita untuk dibawa ke mana pun kita pergi. Namun, apapun yang baik ini juga membawa impak yang negatif.
Pada tahun 2018, Samsung menjadi berita utama dengan mengumumkan kolaborasi merek mereka dengan Supreme. Masalah “Legalitas Palsu” tiba-tiba muncul ketika mereka mengetahui bahwa itu bukan merek asli yang sebenarnya akan mereka ajak kolaborasi.
Hampir mustahil ditiru. Membran Microporous diproduksi dengan akselerator ion berat terkendali nasional. Kepadatan pori-pori sangat tinggi sekitar 600k/cm², dengan diameter 3~4μm yang tidak dapat diidentifikasi dengan mata telanjang.